Kamis, 27 Juli 2017

              PENGETIAN FOTOGRAFI,VIDIOGRAFI 

                   BESERTA ANGLE KAMERANYA

                                       




Assalam mualaikum wr.wb...
Perkenalkan nama saya Esa dwi...😊
bagaimana kabar teman-teman sekalian,saya doakan semoga semuanya sehat wal'afiat..
aminn yarobba alamin..
kali ini saya akan menerangkan apa itu fotografi,vidiografi,dan contoh angle-angle kameranya
bagi kalian yang suka berfoto atau merekam vidio kaian juga harus wajib mengetahui macam-macam angle kameranya ,nahh..dibawah ini ada berbagai rangkuman tentang fotografi,vidiografi dan macam-macam angle kameranya

a.  fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital di mana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, hal ini dimulai semenjak munculnya era digital dan berkembangnya sosial media.


Jenis-jenis Angle dalam Fotografi yang Perlu Kamu Praktikkan


1.  High Angle





Untuk mempraktikkan teknik high angle, kamu perlu berada di posisi atas atau ketinggian, misal di atas gedung, lalu memotret objek yang berada di bawah, misal orang yang sedang lewat. Dengan teknik high angle, objek akan terlihat lebih kecil dari sesungguhnya, melebar di bagian atasnya dan mengecil ke bawah.

  2.  Eye Level/Normal Angle

               

    Eye level atau normal angle merupakan teknik pengambilan gambar yang paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang. Sudut pengambilan gambar ini memposisikan kamera sejajar dengan mata objek sehingga foto akan terlihat datar. Jika tinggi objek lebih pendek dari kamu, maka kamu harus membungkuk atau jongkok agar kamera bisa sejajar dengan mata objek.

 

  3.  Low Angle

 

Low angle dipraktikkan untuk memberikan kesan gagah, agung, dan dominan suatu objek. Kamu bisa menerapkan low angle untuk memotret objek yang lebih tinggi dari posisi kamera. Misalnya kamu hendak memotret kastil yang berada di atas tebing-tebing. Hasilnya, akan tampak suatu perspektif yang mengerucut ke bagian atas.


4.  Bird Eye

 

Sekilas teknik bird eye mirip-mirip dengan high angle. Namun jika diperhatikan lebih detail, keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas. Bird eye memberikan kesan yang melebar dan tidak memfokuskan pada suatu objek tertentu. Contoh dari penerapan bird eye yaitu foto landscape atau cityscape yang dipotret dari ketinggian.


5. Frog Eye

 

Jika kamu pernah melihat foto dengan tampilan yang seperti menyentuh lantai atau tanah, maka itulah yang disebut dengan frog eye. Untuk menerapkan frog eye, kamera harus diletakkan pada posisi yang sangat rendah. Misalnya kamu hendak memotret sepatu sneakers, maka kamera diletakkan sejajar dengan sepatu tersebut. Teknik ini terbilang susah diterapkan untuk kamera yang tidak memiliki flexible LCD karena kamu kesulitan untuk untuk melihat LCD dan cukup mengandalkan intuisi ketika memotret.

Sudut-sudut pengambilan gambar di atas merupakan cara memotret agar foto kamu terlihat makin bagus. Mungkin objek yang kamu bidik biasa saja. Namun, dengan pemilihan angle yang tepat, foto yang dihasilkan akan memiliki nilai estetika yang tinggi dan memberikan kesan yang lebih kuat. 




 

A.PENGERTIAN VIDIOGRAFI

Sebelum kita bahas lebih jauh tentang videografi, mari kita pahami dulu apa itu videografi? ada berapa macam videografi? alat apa saja yang kita butuhkan untuk memproduksi hingga mengemas sebuah karya videografi?

Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah kenangan ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari apa yang sudah/pernah terjadi.

Videografi sendiri banyak digunakan oleh berbagai kalangan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari individu hingga kelompok. Bahkan setiap negara dapat dipastikan memiliki arsip tentang sejarah negaranya yang berupa video.

Seiring dengan perkembangan jaman dan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi terkini videografi dapat dinikmati dengan berbagai cara dan berbagai format pun ditawarkan oleh para ahli teknologi di dunia. Saat ini ada 2 jenis video yang teredia yaitu analog dan digital.

Seorang videografer dikategorikan atau mengkategorikan diri menjadi 2, yakni videografer amatir dan videografer profesional. Amatir atau Profesional, sebetulnya hanyalah istilah dan status semata. Sayangnya, seolah ada anggapan jika videografer amatir hasilnya pasti tidak bagus. Dan karena merasa hanya amatiran, seseorang merasa sah-sah saja jika rekaman videonya tidak bagus. Sebaliknya, ada anggapan bahwa videografer profesional pasti bisa menghasilkan gambar-gambar yang bagus. Belum tentu seperti itu.

Dalam dunia videografi – sebagaimana berlaku juga dalam bidang lain – profesionalisme sebetulnya lebih merupakan prinsip dan itikad bagaimana kita bekerja dan berkarya secara sempurna dengan kaidah, mekanisme dan standar kualifikasi tertentu.

Para videografer profesional yang menjadikan videografi sebagai sebuah profesi, atau setidaknya yang menyebut dirinya videografer profesional, sebetulnya belum tentu menghasilkan gambar-gambar yang bagus (banyak contoh bisa dilihat di layar televisi, khususnya televisi lokal). Sebaliknya, meski hanya ditujukan untuk kepentingan nonprofit dan sekedar kesenggangan, belum tentu seorang videografer amatir tidak bisa menciptakan gambar-gambar dengan citarasa profesional. Artinya, professional look bisa didapat oleh siapa saja.

Kemudahan yang disediakan oleh perkembangan teknologi videografi digital, membuat setiap orang mampu (atau merasa mampu) melakukan apa saja selama piranti tersedia, meski terkadang mengabaikan atau tidak menyadari prinsip-prinsip dasarnya, baik secara teknis maupun estetis.

Begitu juga dalam hal piranti videografi. Profesionalisme tidak dibedakan oleh jenis kamera yang digunakan. Apakah karya videografi Anda akan berkesan amatir atau profesional, sangat tidak tergantung pada jenis dan standard kamera yang digunakan. Piranti hanya membatasi untuk apa hasil akhir akan digunakan. Inipun tidak mutlak benar. Dalam kondisi tertentu (dalam aktifitas jurnalistik, misalnya), terkadang tujuan profesional dapat dipenuhi dengan piranti videografi amatir (bahkan oleh videografer amatir dengan teknik videografi amatiran). Sebaliknya, meski hanya menggunakan kamera amatiran, Anda tetap bisa menghasilkan gambar-gambar yang menarik dengan citarasa profesional.



Teknik Pengambilan Gambar



pengambilan-gambar 

Teknik Pengambilan Gambar



Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:

  • ·Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
  • Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.
  • Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
  • Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.

Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.


Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara umum terdapat 2 jenis kamera :

Analog (AV)

Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8.

Digital (DV)

Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.




teknik-peng_gambar-1















Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :

1. Baterai untuk catu daya

2. Tempat kaset

3. Tombol Zoom

4. Tombol Recorder

5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital)

6. Cincin Fokus

7. Jendela preview (View Fender)

8. Mikrofon

9. Tombol kontrol cahaya

10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).

11. Terminal DC Input.

Selain itu juga banyak terdapat fasilitas–fasilitas tambahan yang berbeda antara kamera satu dengan kamera lainnya. Fasilitas itu antara lain lampu infra merah untuk pengambilan gambar pada tempat yang gelap, edit teks langsung dari kamera, efek-efek video lain, slow motion dan masih banyak lagi.



Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:

· Bird Eye View

Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.

· High Angle

Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.

· Low Angle

Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.

· Eye Level

Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.

· Frog Eye

Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.


Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:

· Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.

· Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.

· Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru

· Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.

· Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).

· Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.

· Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.

· Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.

· Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.

· Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.

· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.

· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.

· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.

· Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.


Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:

· Zoom In/ Zoom Out  : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.

· Panning  : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.

· Tilting   : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.

· Dolly  : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.

· Follow  : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

· Crane shot  : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.

· Fading  : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.

· Framing  : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.


Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.

· Objek bergerak sejajar dengan kamera.

· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.

· Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.


Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.

· Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.

· Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.

· Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.

· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.

· Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.

· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.

· The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.

· Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.

· Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.

· Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.

· Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.

· Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.

· Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.

 

 

Sabtu, 22 Juli 2017

 

 

CARA MEMBUAT KARAKTER MINION DI 3D BLENDER

 

 

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

.    A.Perancangan Program

Disini akan langsung dibahas mengenai bagaimana membuat model 3D dengan menggunakan aplikasi blender.langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1.      Pertama buka aplikasi blender yang telah terinstall dikomputer, disini saya menggunakan versi 2.65.



2.      Secara default ketika membuka blender maka akan ada objek kubus, hapus objek tersebut dengan menggunakan tombol X lalu pilih delete.



3.      Untuk memudahkan kita dalam melihat objek, kita split layar menjadi 3 bagian. Dengan cara klik dan drag tanda garis diujung atas sebelah kanan dan disebelah kanan bawah.



4.      Di jendela kedua kita bisa masukkan gambar contoh. Dengan klik ikon kubus dan pilih UV/Image Editor. Klik image>open image untuk memilih gambar.







5.      Setelah itu buat objek baru dengan menekan tombol kombinasi SHIFT + A, lalu pilih Mesh>UV Sphere





6.      Ketika membuat model 3D dengan blender adalah perlu diperhatikan posisi koordinat X,Y,Z. Disini kita tekan Numpad+1 untuk mengubah arah pandang terhadap Z dan X.



7.      Lalu klik tab modifier>add modifier>Subdivision Surface



8.      Lalu tambahkan subdivisionnya menjadi 2, agar objek terlihat lebih bulat.



9.      Agar objek lebih halus permukaannya maka tambahkan smooth dimenu samping kiri.



10.  Masuk ke Edit Mode dengan menekan Tab, lalu pilih face select. Seperti berikut. Perhatikan juga mode select dari ketiga ini karena penting.





11.  Lalu tekan A untuk deselect, disini saya akan menghapus setengah dari objek. Caranya tekan B untuk menyelekasi bagian, arahkan ke tengah objek bola, klik dan drag mouse sampai terseleksi setengah dari objek bola. Pastikan kita menyeleksi setengah objek itu tanpa ada bagian yang tertinggal. Jika ada bagian yang tertinggal kita cukup tekan SHIFT+KLIK bagian yang ingin kita select.





12.  Ketika sudah terseleksi tekan X>Faces untuk menghapus bagian tersebut.



13.  Klik modifier>add modifier>Mirror



14.  Selanjutnya membuat objek bulat menjadi berbentuk seperti kapsul, select ¼ bagian dengan tekan tombol B>klik dan drag pada bagian yang ingin diselect.



15.  Tarik garis Z keatas sehingga membentuk seperti kapsul.



16.  Tekan CTRL+R lalu scroll mouse untuk menambahkan bagian seleksi pada objek. Sesuaikan dengan kebutuhan.






17.  Seleksi lagi bagian atas untuk lalu tekan S>tekan Z untuk merendahkan bagian atas dengan patokan sumbu Z. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah objeknya.






18.    Atur  bagian bawah dengan select bagian garis yang kurang rapi dan tekan G 2x lalu arahkan mouse keatas.






19.    Berikan warna pada bagian tubuh dengan warna kuning, klik Material>klik tanda + >ganti nama dengan yellow (agar lebih mudah nantinya)>pilih warna kuning.



20.    Selanjutnya kita akan membuat bagian mulut, tekan Tab pada objek tubuh untuk select.



21.    Pilih mode face select dan pilih bagian yang akan diselect.



22.    untuk lebih memudahkan saya zoom bagian yang akan dibuat mulut, lalu tekan E dan tarik kedalam sedikit lalu enter, tekan E lagi dan baru tarik sampai terbentuk mulut. Proses exroot sengaja dilakukan 2x agar hasil terlihat lebih rapi.





23.    tambahkan material baru untuk bagian mulut. Disini saya memberi material tersebut dengan nama black_flat, dan pilih warna hitam.



24.    jika sudah maka akan seperti ini hasilnya.



25.    kita buat agar mulut terkesan tersenyum dengan klik salah satu







26.    selanjutnya membuat bagian gigi, masuk ke mode faces lalu select bagian atas mulut. Tekan SHIFT+D>Enter>Tekan P>Selection  untuk menduplikat bagian yang diselect.



27.    ketika sudah di duplikat dan memudahkan dalam membuat bagian yang lainnya kita perlu memberi nama pada setiap bagian. Maka rubah nama yang ada di bagian outline kita ganti dari Sphere.001>tooth dan Sphere>body



28.    lalu bagian yang tadi di diplikat di select, tekan S dan Y untuk memperkecil bagian tersebut terhadap sumbu Y.



29.    setelah itu tekan E untuk exroot dan tarik kebawah, hingga sperti ini.



30.    Tekan Tab untuk pindah ke Object Mode, lalu ke tab material dan hapus material yang ada pada bagian ini. Dan buat material baru beri nama “white” dan pilih warna putih.



31.    Tekan Numpad 8 dan Numpad 7 untuk mengatur bagian gigi dari bagian atas. Atur rotasi (Tekan R) dan skala (Tekan S) tentunya setelah titik pada bagian diselect. Usahakan seperti ini hasilnya.



32.    Masih pada bagian gigi, saya akan membuat seolah-olah ada 4 gigi dimulut. Caranya tekan CTRL+R>Enter>lalu tarik ke arah kiri. Lakukan hal yang sama dengan bagian gigi disebelahnya.





33.    Selanjutnya select bagian yang akan kita buat menjadi selah-selah gigi, Tekan E dan Tekan S arahkan kebagian dalam hingga seperti ini. Lakukan hal yang sama pada bagian gigi di sebelahnya.



34.    Perbesar bagian giginya dengan Tekan S dan arahkan keluar seperti ini.



35.    Select bagian gigi Tekan SHIFT+D untuk menduplikat, atur posisi hingga berada dibawah gigi pertama. Dan jangan lupa untuk mengganti nama bagian yang diduplikat tadi di tab outliner, disini saya ganti menjadi “tooth lower”



36.    Selanjutnya saya akan membuat bagian bajunya, select terlebih dahulu bagian tubuh dan seleksi menyerupai baju yang ada pada gambar. Tekan SHIFT+D>Tekan P>Selection untuk menduplikat bagian yang diselect. Dan ganti nama bagian tersebut, disini saya ganti dengan “jeans”.



37.    Dan pada bagian jeans hapus material yang ada dan buat material baru dengan warna biru.



38.    Perbesar bagian jeans dengan Tekan S dan atur skalanya.



39.    Tambahkan modifier solidify pada bagian jeans.



40.    Select bagian jeans tekan CTRL + Numpad 7 untuk melihat dari bagian bawah. Select beberapa bagian yang nantinya akan dibuat sebagai kaki.



41.    Pada bagian yang telah diselect kita Tekan E arahkan kebawah untuk exroot membentuk bagian kaki. Atur dengan menggunakan rotasi dan skala.





42.    Pada bagian bawah yang masih di select Tekan P>Selection, ini menjadikan bagian bawah ini yang nantinya akan dijadikan sebagai awal pembentukan bagian sepatu. Dan beri nama pada outliner dengan nama “shoes”.



43.    Setelah itu pisahkan dengan bagian kaki, dan berikan material black_flat pada bagian sepatu.



44.    Lakukan exroot pada bagian shoes, seperti dibawah ini.



45.    Select bagian depan sepatu lalu ubah view dengan CTRL + Numpad 7, atur rotasi dan skala dari bagian tersebut serta tekan E untuk exroot bagian depan sepatu.





46.    Select bagian sepatu yang belum rapi Tekan G untuk merapihkannya.



47.    Select semua bagian sepatu dan tarik keatas hingga menyatu dengan bagian kaki.



48.    Lalu kita akan membuat bagian kacamata dari minion, Tekan SHIFT+A>Mesh>Circle. Dan pada bagian vertices rubah angkanya menjadi 8.






49.    Tarik keatas bagian circle tadi agar mudah memodifikasinya, atur skala dan rotasinya sehingga menjadi seperti ini.



50.    Tekan Tab untuk select circle, Tekan E>Tekan S hingga menjadi seperti ini.



51.    Select garis bagian belakang circle dan tekan E hingga menjadi seperti ini.



52.    Setelah itu Tekan SHIFT+D untuk menduplikat circle dan letakkan disamping circle pertama.



53.    Select bagian kedua sisi circle pertama dan kedua dan Tekan X>Faces untuk menghapus bagian tersebut.



54.    Dekatkan kedua circle tersebut, Tekan B untuk menseleksi bagian pinggir kedua circle.



55.    Setelah terselect Tekan W>Remove Doubles untuk menghapus garis yang dobel.



56.    Tambahkan modifier>add modifier>Subdivision Surface agar objek kacamata terlihat melengkung permukaannya.



57.    Di Tab modifier di bagian subdision rubah view menjadi 2.



58.    Select bagian batang kacamata yang dekat bagian tengah, Tekan CTRL+R dan tarik ke arah bagian tengah agar terlihat lebih realistis. Lakukan hal serupa pada ketiga bagian lainnya.



59.    Masih pada bagian kacamata, tekan CTRL+R>Enter lalu arahkan kedepan. Lakukan lagi hal serupa lalu arahkan kebelakang. Ini bertujuan agar permukaan atas terlihat agak flat.





60.    Tekan CTRL+R>Enter lagi pada bagian depan kacamata dan arahkan ke lubang kacamata. Lakukan pada lubang kacamata yang 1 lagi.



61.    Tarik kacamata ke bawah, dan sesuaikan di posisinya, Tekan Numpad + 7 lalu atur posisi dari atas.



62.    Untuk membuat bagian mata kita bisa buat dari bagian kepala, select bagian dari kepala Tekan SHIFT+D>P>Selection untuk menduplikat



63.    Select bagian yang telah di duplikat tadi ganti nama di outliner dengan “eyes”, Tekan R>X untuk melakukan rotasi terhadap sumbu X. Perkecil skalanya dan letakkan diatas sebelum nanti dipindahkan.





64.    Pada bagian tab modifier klik Apply.



65.    Hapus material yang terdapat pada bagian eyes, lalu tambah baru tetapi menggunakan warna white yang tadi tela dibuat.



66.    Select bagian tengah mata tapi tidak semuanya, lalu tambahkan material baru bernama brown dengan warna coklat tanpa menghapus material white tadi.



67.    Select bagian inti mata lalu buat material baru dengan warna hitam, kita bisa pilih material black yang tadi kita buat.



68.    Select lagi dari bagian brown sampai black dan perkecil ukurannya dengan skala.



69.    Buat agar mata terlihat melengkung dengan tekan S>Y, kita buat melengkung terhadap sumbu Y.



70.    Lalu atur posisi mata dibelakang kacamata, sesuaikan dengan posisi kacamata.



71.    Select bagian eyes atau mata dan tekan SHIFT+D untuk menduplikatnya, atur mata kedua sesuai posisinya.



72.    Select bagian badan untuk membuat bagian tangan.



73.    Tekan Numpad + 1 untuk merubah view lalu tekan E untuk exroot.





74.    Tekan R untuk rotasi kan bagian yang di select ke bawah. Gunakan fungsi tombol R, S, dan G untuk menentukan posisi tangan yang pas.





75.     Select bagian ujung tangan dan tekan P>selection. Pada tab material hapus semua material dan berikan material black. Tekan S untuk membesarkan area sarung tangan, dan tarik ke atas. Lakukan teknik exroot pada bagian tersebut.



76.    Setelah berbentuk seperti dibawah maka select satu bagian di belakang sarung tangan lalu lakukan teknik exroot. Ada tiga bagian yang di exroot yang nantinya akan dijadikan jari.





77.    Rapihkan bagian depan sarung tangan dengan bantuan tombol S.



78.    Select bagian tubuh lalu tekan tab, lakukan seleksi di bagian atas tangan untuk membuat strip yang tersambung ke baju. Tekan SHIFT+D>P>Selection. Hapus semua material yang ada dibagian strip lalu tambahkan material dengan jeans.





79.    Perbesar strip nya, lalu select bagian tengah strip lalu tarik keatas. Sesuaikan posisi ujung strip agar tetap dekat dengan bagian baju.



80.    Dan ini lah hasilnya.





































BAB III

PENUTUP



A.    Kesimpulan

Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa pada proses pembuatan animasi 3D diperlukan pengetahuan khusus tentang aplikasi yang dijadikan media pembuatan animasi. Selain itu dalam merancang animasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu objek animasi itu sendiri, armature atau kerangka tulang dari animasi yang berfungsi agar animasi dapat bergerak bebas, dan timeline yang berfungsi mengatur kapan objek bergerak atau berhenti.







B.     Saran

Untuk membuat animasi 3D menggunakan blender, disarankan untuk mengingat atau menghafal shortcut tombol karena jika tidak maka akan terjadi kesulitan dalam proses pembuatan.

Penulis sadar dalam makalah ini masih terdapat benyak kesalahan, baik kesalahn dalam penulisan, bahasa, maupun materi dari makalah ini. Maka dari itu sangat diharapkan saran dan masukkannya dari para pembaca yang sifatnya membangun.
sumber; http://shareilmu-komputer.blogspot.co.id/2014/01/membuat-karakter-minion-menggunakan.html